Pada kesempatan ini kami memposting sebuah makalah dengan power point yang merupakan salah satu tugas kuliah kami, diharapkan ini bisa sedikit menambah wawasan teman-teman tentang mineral, jika ingin juga mendownload power point makalah ini dapat di klik disini
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengehuan dari masa ke masa semakin
bertambah, seperti halnya dengan pada disiplin ilmu Biologi dan Kimia yang
melahirkan bdang ilmu yang disebut Biokimia. Biokimia merupakan disiplin ilmu pengetahuan
yang membahas tentang aktivitas kimia pada tubuh makhluk hidup.
Makhluk hidup, utamanya manusia pasti membutuhkan zat-zat
tertentu dalam membantu aktivitas metabolisme dalam tubuhnya. Sehingga
organ-organ manusia dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang kadang tidak
disadari kerjanya, seperti penyerapan sari-sari makanan di usus, penghalusan
makanan di lambung dan lain sebagainya.
Zat-zat yang sering digunakan tubuh dalam melakukan
aktivitas antara lain, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Mineral yang
umumnya dikenal banyak orang adalah air, tapi ternyata masih banyak
mineral-mineral yang sering didengar tapi orang mengira mineral tersebut bukan
mineral.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini,
sebagai berikut:
1. Apa pengertian mineral?
2. Bagaimana penggolongan mineral?
3. Mineral apa saja yang dibutuhkan
oleh tubuh?
4. Apa saja manfaat
mineral?
5. Apa saja efek dari kelebihan dan kekurangan mineral?
6. Apa saja makanan yang mengandung
mineral?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Mineral
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses
geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi
juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam
sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang
diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Menurut The
International Mineralogical Association tahun 1995 telah mengajukan definisi
baru tentang definisi material “Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang
dalam keadaan normalnya memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses
geologi “. Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi.
unsur mineral merupakan salah satu komponen
yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein,
dan vitamin, juga dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagai
contoh, bila bahan biologis dibakar, semua senyawa organik akan rusak; sebagian
besar karbon berubah menjadi gas karbon dioksida (CO2), hidrogen menjadi uap
air, dan nitrogen menjadi uap nitrogen (N2). Sebagian besar mineral akan
tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta
akan terjadi penggabungan antarindividu atau dengan oksigen sehingga terbentuk
garam anorganik.
Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat
dalam bahan biologi, tetapi tidak atau belum semua mineral tersebut terbukti
esensial, sehingga ada mineral esensial dan nonesensial. Mineral esensial yaitu
mineral yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis makhluk hidup untuk
membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-unsur mineral esensial dalam
tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral
makro diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh. Mineral mikro
yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat
dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral nonesensial adalah
logam yang perannya dalam tubuh makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya
dalam jaringan sangat kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh
makhluk hidup yang bersangkutan. Di samping mengakibatkan keracunan, logam juga
dapat menyebabkan penyakit defisiensi.
Tulisan ini menguraikan pentingnya mineral
mikro esensial dalam kehidupan hewan. Sifat-sifat mineral seperti sifat kimia,
biokimia maupun proses biologis dalam jaringan makhluk hidup, perlu diketahui
dalam upaya mendiagnosis penyakit defisiensi mineral pada hewan.
B.
Penggolongan Mineral
Berdasarkan kegunaannya dalam aktivitas
kehidupan, mineral (logam) dibagi menjadi dua golongan, yaitu mineral logam
esensial dan nonesensial. Logam esensial diperlukan dalam proses fisiologis
hewan, sehingga logam golongan ini merupakan unsur nutrisi penting yang jika
kekurangan dapat menyebabkan kelainan proses fisiologis atau disebut penyakit
defisiensi mineral. Mineral ini biasanya terikat dengan protein, termasuk enzim
untuk proses metabolisme tubuh, yaitu kalsium (Ca), fosforus (P), kalium
(K), natrium (Na), klorin (Cl), sulfur (S), magnesium (Mg), besi (Fe), tembaga
(Cu), seng (Zn), mangan (Mn), kobalt (Co), iodin (I), dan selenium (Se).
Logam nonesensial adalah golongan logam yang tidak berguna, atau belum
diketahui kegunaannya dalam tubuh hewan, sehingga hadirnya unsur tersebut lebih
dari normal dapat menyebabkan keracunan. Logam tersebut bahkan sangat berbahaya
bagi makhluk hidup, seperti timbal (Pb), merkuri (Hg), arsenik (As), kadmium
(Cd), dan aluminium (Al).
Berdasarkan banyaknya, mineral dibagi menjadi
dua kelompok, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro diperlukan
atau terdapat dalam jumlah relatif besar, meliputi Ca, P, K, Na, Cl, S, dan Mg.
Mineral mikro ialah mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan
umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil, yaitu Fe, Mo,
Cu, Zn, Mn, Co, I, dan Se.
Mineral makro
|
g/kg
|
Mineral
mikro
|
g/kg
|
Kalsium (Ca)
Fosforus (P)
Kalium (K)
Natrium (Na)
Klorin (Cl)
Sulfur (S)
Magnesium (Mg)
|
15
10
2
1,60
1,10
1,50
0,40
|
Besi (Fe)
Seng (Zn)
Tembaga (Cu)
Molibdenum (Mo)
Selenium (Se)
Iodin (I)
Mangan (Mn)
Kobalt(Co)
|
20−80
10−50
1−5
1−4
1−2
0,30−0,60
0,20−0,60
0,02−0,10
|
Berdasarkan jumlah kebutuhan dalam tubuh, mineral dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu makroelemen dan mikroelemen.
a. Makroelemen adalah mineral yang
diperlukan tubuh dalam jumlah besar. Makroelemen meliputi kalium (K), kalsium
(Ca), natrium (Na), fosfor (P), magnesium (Mg), belerang (S), dan klor (Cl).
b. Mikroelemen yaitu mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah
sedikit. Misalnya besi (Fe), mangan (Mn), kobalt (Co), molibdenum (Mo), dan
selenium (Se).Mineral terdapat dalam berbagai bahan makanan dari hewan dan
tumbuhan.
1. Kalsium (Ca)
Kalsium merupakan jenis mineral yang paling berlimpah dalam
tubuh manusia. Total rata-rata banyaknya kalsium pada tubuh manusia dewasa
kurang lebih mencapai 1 kg, dimana 99% terdapat pada tulang dan gigi, lalu 1%
sisanya ada pada cairan tubuh dan aliran darah. Walaupun terkesan sangat
sedikit, sisa 1% ini sebenarnya berperan penting dalam transmisi sistem saraf,
konstraksi otot, pengaturan tekanan darah, dan pelepasan hormon.Sumber : Susu,
telur dan buah-buahan.Fungsi : Pembentukan tulang dan gigi.
2. Fosfor (P)
Fosfor sebagai fosfat memainkan peranan penting dalam struktur
dan fungsi semua sel hidup. Sumber Fosfor adalah Susu, kacang-kacangan, telur,
daging, dan sayuran. Fosfor berfungsi dalam Pembentukan tulang dan gigi,
Metabolisme, Kontraksi otot, Aktivitas saraf, Komponen enzim, DNA, RNA, dan
ATP, Membentuk fosfatid, bagian dari plasma, Menjaga keseimbangan asam basa,
Pengaturan aktivitas hormone, Efektivitas beberapa vitamin. Adapun akibat
Kekurangan Fosfor adalah kerapuhan tulang dan gigi, Sakit pada tulang, Pada
anak anak : Rakhitis, Pada orang Dewasa : Osteomalasia.
3. Besi (Fe)
Besi ( Fe) adalah suatu unsur metalik dan menyusun sekitar
5% tentang itu Earth’S kulit keras. Ketika murni ini merupakan suatu gelap,
silvery-gray metal. Ini merupakan suatu unsur yang sangat reaktif dan
mengoxidasi karat dengan mudah. Yang merah, jeruk dan menguning dilihat dalam
beberapa lahan dan pada atas batu karang mungkin besi oksida. Bagian dalam dari
Bumi dipercaya untuk menjadi iron-nickel campuran logam padat. Iron-Nickel batu
bintang dipercaya untuk menghadirkan material yang paling awal membentuk pada
awal alam semesta itu. Sumber mineral bagi tubuh adalah Susu, hati, kuning
telur dan sayur-sayuran yang berwarna hijau. Mineral befungsi dalam Pembentukan
hemoglobin dalam darah.
4. Fluorin (F)
Sumber Fluorin Kuning telur, susu, otak, dan air minum.
Adapun fungsi Fluorin yaitu Memelihara gigi, Mencegah kekurangan Mg,
osteoporosis, dan penyakit periodontal. Apabila kekurangan Fluorin dapat
mengakibatkan Kerusakan karang gigi (caries dentis)
5. Yodium (I)
Sumber Yodium Makanan hasil laut, telur, susu, garam
beryodium, tiram, dan rumput laut. fungsi Yodium yaitu aktivitas kelenjar
tiroid (tiroglobin), Komponen hormon tiroksin, Komponen hormon triyodotironin.
Apabila kekurangan Yodium dapat mengakibatkan Gondok, Pendengaran berkurang
6. Natrium
(Na)
Natrium yang dibutuhkan oleh tubuh setiap hari sebesar 15-20
g. Sumber Natrium Daging, garam, mentega, dan produk peternakan. Adapun fungsi
Natrium adalah Transmisi saraf, Kontraksi otot, Menjaga tekanan osmotik darah,
Sebagai buffer (dalam bentuk Nakarbonat), Mempertahankan iritabilitas sel otot,
Komponen anorganik cairan ekstra sel. Adapun akibat kekurangan Natrium yaitu
Dehidrasi, Shock, Gangguan pada jantung, Kejang otot, Kelelahan, Suhu tubuh
meningkat. Jika kelebihan natrium akan mengakibatkan gejala hipertensi.
7. Klorin (Cl)
Klorin merupakan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam
setiap hari dengan jumlah 15-20 g. Sumber Klor yang dibutuhkan oleh tubuh
berasal Garam, susu, daging, dan telur. Adapun fungsi Klor yaitu Pembentukan
HCl dalam lambung yang berperan dalam penyerapan Fe dan emulsi lemak, Aktivator
enzim, Bahan ion klorit yang penting untuk transfer CO2 dari darah ke
paru-paru, Memelihara keseimbangan asam basa, elektrolit, dan tekanan osmosis.
Apabila kekurangan klor maka akan mengakibatkan Kontraksi otot abnormal,
Hilangnya rambut dan gigi, Pencernaan terganggu.
8. Kalium (K)
Kalium merupakan mineral yang bersumber dari sayuran,
buah-buahan, dan kecap. Kaium berfungsi untuk Mengatur detak jantung,
Memelihara keseimbangan air, Transmisi saraf, Memelihara keseimbangan asam
basa, Katalisator, Kontraksi otot, Mengatur sekresi insulin dari pancreas,
Memelihara permeabilitas membran sel. Adapun akibat kekurangan kalium dapat
mengakibatkan Gangguan jantung, Kontraksi otot terganggu, Pernapasan terganggu.
Apabila kelebihan mneral akan mengakibatkan kelemahan otot dan terganggunya
denyut jantung
9. Tembaga (Cu)
Tembaga merupakan mneral yang berasal dari Padi-padian,
polong-polongan, kerang, ginjal, dan hati. Adapun fungsi Tembaga ( Cu ) yaitu
Pembentukan eritrosit dan hemoglobin, Komponen enzim dan protein,
Aktivitas saraf, Sintesis substansi seperti hormone. Akibat Kekurangan Tembaga
( Cu ) adalah Anemia, Gangguan saraf dan tulang.
D. Manfaat Mineral
1. Sebagai kompenen utama tubuh (structural
element) atau penyusun kerangka tulang, gigi dan otot-otot. Ca, P, Mg, Fl dan
Si untuk pembentukan dan pertumbuhan
2. Merupakan
unsur dalam cairan tubuh atau jaringan, sebagai elektrolit yang mengatur
tekanan osmuse (Fluid balance), menegatur keseimbangan basa asam dan
permeabilitas membran. Contoh adalah Na, K, Cl, Ca dan Mg
3. Sebagai
aktifator atau terkait dalam peranan enzyme dan hormon.
Mineral yang akan dibicarakan di sini adalah yaitu makromineral dan mikromineral.
Makromineral adalah mineral-mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang cukup besar, sebaliknya mikromineral adalah mineral-mineral yang diperlukan dalam jumlah yang sedikit.
Mineral yang akan dibicarakan di sini adalah yaitu makromineral dan mikromineral.
Makromineral adalah mineral-mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang cukup besar, sebaliknya mikromineral adalah mineral-mineral yang diperlukan dalam jumlah yang sedikit.
Selain
itu manfaat lain dari mineral sebagai berikut:
1. Menjaga keseimbangan asam basa tubuh
2. Katalis reaksi-reaksi biologis
3. Komponen dari bagian-bagian tubuh
yang penting
4. Menjaga keseimbangan air
5. Transmisi impuls syaraf
6. Mengatur kontraksi otot dan
7. Membantu pertumbuhan jaringan tubuh
E. Efek Kelebihan dan Kekurangan
Mineral
a. Kelebihan satu mineral dalam tubuh
juga dapat berpengaruh pada metabolisme tubuh yaitu sebagai berikut :
2. Mg : dapat mengakibatkan diare
3. Na : meningkatkan tekanan darah tinggi dan
beresiko terhadap stroke dan serangan jantung
4. P : nyeri lambung dan jika
konsumsi dosis tinggi dalam waktu lama dapat menurunkan jumlah kalsium dalam
tubuh sehingga tulang lebih beresiko terhadapa fraktur.
6. Fe : konstipasi, mual dan nyeri lambung.
7. Boron : mengurangi fertilitas pada
pria dan boron banyak terdapat pada sayuran dan kacang-kacangan
8. Cobalt : berpengaruh pada jantung
dan berpengaruh menurunkan fertilitas pada pria
9. Tembaga : menyebabkan nyeri lambung dan diare.
Jika dikonsumsi lebih lama akan mengakibatkan kerusakan hati dan ginjal.
b. Akibat apabila kekurangan Mineral :
1. Kekurangan natrium : gangguan jantung dan ginjal, lelah, kejang otot.
2. Kekurangan kalium : lemah otot, gangguan pernapasan &denyut
jantung
3. Kekurangan kalsium : pembekuan darah lambat, tulang dan gigi
rapuh,pertumbuhan lambat, kejang otot
4. Kekurangan fosfor : tulang dan gigi rapuh, hilang napsu makan,
rakhitis,lesu, sakit tulang.
gigi rapuh |
5. Kekurangan magnesium : gangguan mental, emosi dan otot, hilang
kontrolotot, kerusakan jantung dan ginjal
7. Kekurangan zat besi : anemia, lesu, pusing, pucat pada kulit
8. Kekurangan yodium : penyakit gondok, pada anak terjadi
kemunduran fisik dan mental
lesu |
9. Kekurangan seng : pertumbuhan terhambat, penyembuhan luka
lambat,kurang tajam terhadap bau dan rasa, kerdil, anemia
10. Kekurangan fluor : kerusakan gigi yang berlebihan
11. Kekurangan tembaga : anemia, gangguan saraf dan tulang, luka-luka
pada kulit
Ø Peningkatan peluang
pilek dan flu
Ø Pertumbuhan terhambat
dan tulang rapuh
Ø Tekanan darah tinggi
Ø Depresi dan kecemasan
Ø Anemia
Ø Sakit otot dan
osteoporosis
Ø Masalah pencernaan
(seperti sakit maag, sembelit, mual atau diare)
F.
Makanan yang mengandung mineral
Setiap bagian tubuh
kita sebenarnya terdiri dari mineral, persentasenya bahkan hingga mencapai
90%.Jenis makanan yang banyak mengandung mineral biasanya dapat ditemui pada
buah – buahan, sayuran dan kacang- kacangan. Untuk lebih jelasnya, maka berikut
ini adalah uraian beberapa makanan yang banyak mengandung mineral dan penting
untuk kesehatan tubuh kita.
a. Kacang-kacangan
Ada beberapa jenis kacang-kacangan yang memiliki jumlah mineral yang tergolong tinggi, diantaranya adalah: kacang mete, Amaranth, kacang Brasil, durum, Buckwheat, biji Labu, Rye, Barley, dan Spelt.
Ada beberapa jenis kacang-kacangan yang memiliki jumlah mineral yang tergolong tinggi, diantaranya adalah: kacang mete, Amaranth, kacang Brasil, durum, Buckwheat, biji Labu, Rye, Barley, dan Spelt.
b. Buah-buahan
Selain kaya akan serat sdan vitamin, ternyata buah-Buahan juga memiliki kandungan mineral yang cukup banyak. Beberapa buah – buahan yang mempunyai kandungan mineral yang tergolong cukup tinggi diantaranya adalah: buah pir, buah pisang, buah Jeruk, Grapefruits, Blackberry, buah alpukat, kismis hitam, buah delima, aprikot, buah jambu, buah semangka dan buah Kiwi
Selain kaya akan serat sdan vitamin, ternyata buah-Buahan juga memiliki kandungan mineral yang cukup banyak. Beberapa buah – buahan yang mempunyai kandungan mineral yang tergolong cukup tinggi diantaranya adalah: buah pir, buah pisang, buah Jeruk, Grapefruits, Blackberry, buah alpukat, kismis hitam, buah delima, aprikot, buah jambu, buah semangka dan buah Kiwi
c. Sayur-sayuran
Kandungan mineral dapat juga ditemukan pada sayur- sayuran. Berikut ini adalah beberapa macam sayur – sayuran yang memiliki kandungan mineral yang cukup tinggi : Seledri, Artichoke, ubi, kacang Perancis, kubis Brussel, Kale, Turnip, Swiss chard, Bok Choy, Butternut squash Okra, Taro. Agar dapat memenuhi kebutuhan mineral harian yang dibutuhkan oleh tubuh, anda bisa dengan mengkonsumsi perpaduan antara sayur dan buah seperti yang kami sebutkan diatas.
Kandungan mineral dapat juga ditemukan pada sayur- sayuran. Berikut ini adalah beberapa macam sayur – sayuran yang memiliki kandungan mineral yang cukup tinggi : Seledri, Artichoke, ubi, kacang Perancis, kubis Brussel, Kale, Turnip, Swiss chard, Bok Choy, Butternut squash Okra, Taro. Agar dapat memenuhi kebutuhan mineral harian yang dibutuhkan oleh tubuh, anda bisa dengan mengkonsumsi perpaduan antara sayur dan buah seperti yang kami sebutkan diatas.
d. Seafood
Bagi anda yang termasuk penggemar seafood, mungkin dapat bergembira, hal ini dikarenakan selain rasa seafood yang sangat enak, ternyata seafood juga merupakan jenis makanan yang kaya akan sumber mineral seperti selenium, zinc, besi dan tembaga.
Bagi anda yang termasuk penggemar seafood, mungkin dapat bergembira, hal ini dikarenakan selain rasa seafood yang sangat enak, ternyata seafood juga merupakan jenis makanan yang kaya akan sumber mineral seperti selenium, zinc, besi dan tembaga.
e. Jamur
Bagi anda yang suka mengkonsumsi jamur yang biasanya diolah sebagai makanan olahan, patur berbahagia. Hal ini dikarenakan Jamur ternyata kaya akan kandungan mineral. Beberapa di antaranya adalah zinc, kalium, mangan dan selenium. Bahkan pada satu buah jamur portobello yang berukuran sedang, ternyata memiliki kandungan kalium yang lebih banyak bila dibandingkan dengan buah pisang. Oleh karena itu, jika anda mencari makanan yang banyak mengandung kandungan mineral, maka mengkonsumsi jamur bisa dijadikan alternatif untuk memenuhi kebutuhan mineral harian anda.
Bagi anda yang suka mengkonsumsi jamur yang biasanya diolah sebagai makanan olahan, patur berbahagia. Hal ini dikarenakan Jamur ternyata kaya akan kandungan mineral. Beberapa di antaranya adalah zinc, kalium, mangan dan selenium. Bahkan pada satu buah jamur portobello yang berukuran sedang, ternyata memiliki kandungan kalium yang lebih banyak bila dibandingkan dengan buah pisang. Oleh karena itu, jika anda mencari makanan yang banyak mengandung kandungan mineral, maka mengkonsumsi jamur bisa dijadikan alternatif untuk memenuhi kebutuhan mineral harian anda.
Walaupun
kita sering mengkonsumsi vitamin, namun kadang kita tidak tahu bahwa vitamin
dalam sayuran dapat rusak karena cara mengolah masakan yang salah. Meski kita
sudah memakan sayuran, tapi karena proses memasaknya salah, tubuh kita tetap
kekurangan vitamin. Adapun hal-hal yang perlu diperhatiakan saat memasak
sayuran :
a. Jangan menyimpan sayuran terlalu
lama
Sayuran yang baik adalah sayuran
yang masih segar. Sayuran yang layu banyak kehilangan vitamin yang
dikandungnya. Sayuran yang telah dimasak juga jangan terlalu lama disimpan
dalam lemari es. Setelah 24 jam disimpan dalam lemari es, sayuran yang telah
dimasak kehilangan seperempat vitamin C. Setelah dua hari, sayuran yang telah
dimasak kehilangan 50 persen vitamin C. Kita juga harus menghindari
menghangatkan sayuran berulang-ulang.
b. Vitamin mudah rusak oleh panas
Vitamin dapat berubah strutur
kimianya jika terkena panas. Panas dan oksidasi dapat menghancurkan vitamin
yang terkandung dalam sayuran. Oleh karenanya, jangan memasak sayuran terlalu
lama. Jika sayuran dimasak dengan cara direbus, maka masukkan sayuran saat air
mulai mendidih. Dengan cara ini maka vitamin dalam sayuran dapat dijaga dengan
baik.
c.
Vitamin
dapat larut dalam air
Beberapa jenis vitamin, seperti vitamin B dan C, dapat larut dalam air. Agar tetap terjaga kandungan vitamin dalam sayuran maka saat mencuci sebaiknya kita mencuci dalam air yang mengalir dan dalam waktu yang singkat. Saat memasak, kita sebaiknya menggunakan air dalam jumlah secukupnya saja. Agar vitamin yang dikandung sayuran tidak larut dalam air, cuci bersih sayuran sebelum memotong-motongnya. Bukan setelah dipotong baru dicuci.
Beberapa jenis vitamin, seperti vitamin B dan C, dapat larut dalam air. Agar tetap terjaga kandungan vitamin dalam sayuran maka saat mencuci sebaiknya kita mencuci dalam air yang mengalir dan dalam waktu yang singkat. Saat memasak, kita sebaiknya menggunakan air dalam jumlah secukupnya saja. Agar vitamin yang dikandung sayuran tidak larut dalam air, cuci bersih sayuran sebelum memotong-motongnya. Bukan setelah dipotong baru dicuci.
d. Vitamin dapat larut dalam lemak
Beberapa vitamin dapat larut dalam
lemak seperti vitamin A, D, E, dan K. Jika kita memasak menggunakan minyak
seperti menumis, maka gunakanlah minyak secukupnya saja. Dan minyak yang
digunakan jangan dibuang karena mungkin mengandung vitamin yang dibutuhkan
tubuh.
e. Potongan sayuran berukuran cukup
besar
Proses oksidasi dapat membuat
vitamin menjadi rusak. Ukuran sayuran yang terlalu kecil akan memudahkan sayur
untuk menyerap udara dan menyebabkan vitamin menjadi rusak. Potonglah sayuran
dalam ukuran yang proporsional, tidak terlalu besar ataupun kecil.
Pengolahan
masakan yang baik akan menentukan kualitas vitamin pada masakan. Perhatikan
tips-tips memasak berikut untuk menjaga kualitas vitamin dalam sayuran.
a. Memakan
Mentah.
Sayuran
dapat dimakan mentah sebagai lalapan dengan sambal. Memakan sayuran mentah
adalah cara terbaik untuk menjaga kadar vitamin dalam sayuran. Walaupun
demikian, tidak semua orang suka memakan lalapan.
b. Mengukus
Cara
memasak sayuran dengan mengukus adalah cara memasak terbaik untuk sayuran dari
semua cara memasak yang ada. Sayangnya, tidak semua orang menyukai sayuran yang
dikukus.
c. Memanggang
Perhatikan besarnya nyala api saat
memanggang. Sayuran lebih rapuh daripada daging, kita harus memanggangnya
dengan api secukupnya. Saat dipanggang, kulit sayuran akan menjaga sebagian
besar nilai gizi dalam sayur. Hampir semua jenis sayuran dapat dipanggang,
tetapi yang terasa paling baik adalah jagung, asparagus, terong, jamur,
paprika, kubis dan bawang.
d. Menumis
Agar sayuran tetap sehat, kita dapat
menggunakan minyak zaitun yang memiliki kadar kolesterol yang baik. Gunakanlah minyak secukupnya saja. Jangan
tambahkan air saat menumis karena air akan membuat sayur menjadi kecoklatan dan
menjadi liat.
e. Merebus
Merebus sayuran adalah cara memasak
yang paling sering dilakukan oleh ibu-ibu di Indonesia. Padahal, merebus
sayuran adalah cara yang paling buruk untuk menjaga vitamin dalam sayuran
karena sayur akan kehilangan sebagian nutrisnya. Rebuslah sayuran saat air
mulai mendidih. Jangan pernah merebus langsung sayur yang ditempatkan dalam air
dingin. Itu hanya akan mengurangi kadar vitamin C , 10 hingga 12 kali
lipat.
Vitamin dan mineral banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan. Semakin hijau
waran sayuran, makin banyak vitaminya. Semakin kuning, merah, atau biru warna
daging buah, vitaminya semakin kaya.
a. Cara
memasak sayur:
1. Vitamin
A,D,E,K (terdapat pada bayam, wortel, daun
singkong, kangkung, kacang panjang, katuk, sawi, jagung) larut dalam lemak.
Jika dimasak bersama minyak goreng, seperti ditumis, jangan terlalu lama sebab
vitaminnya akan habis.
2. Vitamin C,
B1, B2, B5, B12
(terdapat pada daun singkong, katuk, melinjo, sawi, kentang, seledri, kucai,
kacang panjang, kol. Tomat) larut dalam air, karena itu jika direbus atau
disup, jangan terlalu lama sebab vitamin akan habis.
3. Rahasia
merebus sayuran:
masukkan sayur saat air sudah mendidih, bubuhi garam, angkat.
4. Direbus
maupun ditumis,
pastikan sayur masih berwarna hijau, segar dan batangnya masih renyah.
5. Hampir
semua sayuran,
khususnya bayam, harus langsung dimakan setelah dimasak. Jangan tunda lebih
dari 2 jam. Selain vitaminnya rusak, dikhawatirkan ada reaksi kimia yang
menyebabkan sayur tidak layak dimakan.
b. Cara
mengolah buah:
Agar
vitamin utuh sebaiknya buah dimakan langsung. Jika dijus, seratnya akan hilang,
jika disetup, vitamin berkurang saat dipanaskan. Diolah menjadi es buah baik,
tetapi kadar gula menjadi tinggi. Beberapa buah akan lebih banyak vitaminnya
jika dimakan dengan kulitnya, seperti apel, pir dan anggur. Tetapi jika Anda
khawatir terhadap sisa pestisida pada kulit apel, sebaiknya dikupas saja.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses
geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi
juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam
sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang
diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Berdasarkan kegunaannya dalam aktivitas kehidupan,
mineral (logam) dibagi menjadi dua golongan, yaitu mineral logam esensial dan
nonesensial.
Logam esensial diperlukan dalam proses
fisiologis hewan, sehingga logam golongan ini merupakan unsur nutrisi penting
yang jika kekurangan dapat menyebabkan kelainan proses fisiologis atau disebut
penyakit defisiensi mineral. Mineral ini biasanya terikat dengan protein,
termasuk enzim untuk proses metabolisme tubuh, yaitu kalsium (Ca),
fosforus (P), kalium (K), natrium (Na), klorin (Cl), sulfur (S), magnesium
(Mg), besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), mangan (Mn), kobalt (Co), iodin (I),
dan selenium (Se). Logam nonesensial adalah golongan logam yang tidak
berguna, atau belum diketahui kegunaannya dalam tubuh hewan, sehingga hadirnya
unsur tersebut lebih dari normal dapat menyebabkan keracunan. Logam tersebut
bahkan sangat berbahaya bagi makhluk hidup, seperti timbal (Pb), merkuri (Hg),
arsenik (As), kadmium (Cd), dan aluminium (Al).
B. Saran
v Dengan makalah ini pembaca diharapkan dapat lebih
mengerti tentang Mineral baik dari penggolongan, macam serta peranannya.
v Semoga pembaca mengetahui bahaya kekurangan serta
kelebihan Mineral bagi tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Artikel Dari: http://rofhiah.blogspot.com/2013/12/makalah-mineral-dan-efeknya-bagi.html#ixzz3D6KkK3Nn
http://ayutiana.wordpress.com/2014/01/07/makalah-mineral/
0 comments:
Post a Comment